Sabtu, 31 Januari 2009

Sang Sekretaris Pribadi????

Sekretaris : boleh jadi mata antum menatap sinis dengan bibir tercibir mendengar satu kata ini. Stereotype terhadap profesi yang satu ini musykil dieliminir begitu saja. Perselingkuhan antaranya dengan atasan adalah bola gosip yang senantiasa dibidik oleh "kamera" para sineas film kacangan untuk menjadi basic cerita murah mereka, dengan posisi zoom in.

Betapa tidak, jika jabatan ini afinitas kerjanya sedemikian dekat dengan masalah "interior" atasan. Mulai dari membeli bunga kesukaan atasan, menyeduh kopi untuk atasan (meski sudah ada office boy), menyiapkan agenda penting, menyiapkan perjalanan dinas, hingga menemani dinner sang bos. Innalillahi, ini fitnatul kubro namanya!

Sederatan tugas sang sekretaris,boleh jadi memang pas digawangi oleh kaum hawa. Karena ia membutuhkan intuisi yang tajam, ketelatenan, kesabaran, keindahan, kelentikan, dan sedikit romantisme. Tak heran, jarang ditemui sekretaris bergender selain wanita.

Atau, karena kita tak bisa lepas dari dunia patriarkhal yang dideterminir oleh kaum laki-laki, sehingga dunia fight laki-laki yang keras, penuh tantangan, membutuhkan seteguk kelembutan yang implikasinya adalah menempatkan sesosok anggun sekretaris menghiasi desk office? Janganlah! Ini su'udzon-isme namanya.

Ambivalensi jabatan sekretaris, tidak syak lagi adanya. Ia dibutuhkan (dalih efisiensi kerja?), sekaligus dibenci (oleh istri atasan). Lantas, apakah ia harus dicabut dari garis edarnya? Saya kira, no need for that!

Bagaimana kalau saya menawarkan "the right woman in the right place" bagi kursi elegant kesekretarisan?

Istri : Sang Sekretaris Abadi
Istri : inilah, wanita yang tepat untuk posisi anggunh itu. Bisa jadi dia adalah anti sendiri, kaum akhwat. Ya, kenapa tidak? Bukankah pekerjaan memberi bungan, menyeduh kopi, menyiapkan agenda "pertemuan", mengatur perjalanan "jihad", menyiapkan baju zirah, adalah tugas anti sehari-hari.

Sekeretaris adalah nadi sebuah perusahaan, ditangannyalah rahasia perusahaan bergantung. Ya, karena posisinya yang sangat dekat dengan centre of power, menafikakan keberadaannya adalah lonceng kematian sebuah perusahaan.

Da'wah adalah perusahaan abadi, yang seumur peradaban. Dalam banyak hal, kita sering lupa sejarah. Pendekatan historis terhadap perjalanan sirah Nabawiyyah perlu kita bidik lebih akurat lagi, tepat dijantungnya, yakni rumah tangga Rasulullah SAW yang tak lepas dari campur tangan istri-istri beliau.

Pluralistik karakter yang disuguhkan oleh 12 istri Rasulullah SAW sangat memudahkan kita untuk bercermin dan memilih mana yang pas dengan karakter keseharian wanita, karena semuanya adalah wanita-wanita pilihan.

Perspektif Islam yang agung tentang wanita tidak ada yang luput dari sunnatullah yang ditetapkan atasnya.Karena wanita memiliki potensi khas yang tidak dimiliki laki-laki, untuk mengusung tugas abadinya sebagai seorang istri.

Intuisi yang tajam adalah salah satu unique software yang dikaruniakan Allah kepada wanita. Ini adalah sejanta para sekretaris untuk mendongkrak popularitasnya di mata atasan. Dan jika sekretaris itu adalah anti (ayyatuhal akhwat ...) sebagai istri, intuisi adalah virus semangat untuk meraih ridlo Allah dan suami.

Intuisi, (dari kata intueri: menembus terus atau langsung) ia adalah "la logique du couer" atau logika dari hati. ia memang tidak verifikatif, silogistis, induktif, deduktif, atau analogis, namun lebih instingtif dan aspiratif. Daya inilah yang menyebabkan Rasulullah SAW tidak bisa melupakan istrinya yang pertama, Khadijah RA yang agung.

Dengan bimbingan intuisinya, Khadijah RA menghibur Rasulullah yang ketakutan saat wahyu pertama turun. Dengan kelembutan, keibuan, dan kelentikan dibawanya Rasulullah menghadap sang paman, Waraqah bin Naufal.

Singkat kata, jika da'wah adalah mega perusahaan yang kelak akan kita wariskan pada anak cucu kita, maka sekarang hingga nanti dibutuhkan sekretaris da'wah yan tidak memuat piranti ambivalen. Karena ia tidak dibenci melainkan dicinta dan dihormati. Anti-kah bidadari itu?

Minggu, 28 Desember 2008

Sekretaris Profesional

Beberapa definisi seorang sekretaris :

1. M. Braum dan Ramon dari Potugal, mendefinisikan Sekretaris :
“Secretary is an assistant to a chief who takes dictation, prepares correspondence, receivers
visitors, checks of his official engagements or appointments, and performs many order related
duties that increase the effectiveness of the chief “


2. H.W. Fowler dan F.G. Flower
secretary : a. person employed by another to assist in correspondence, literary, getting information and
                    other confindential matters.
                b. official appointed by society or company or corporation and
                    deal in the first intance with business.
                c. Minister in Charge of Government Office Secretary of State United of America and Vatican.

3. Louis C. Nanasay and William Selden
Secretary : An officie employee who has a more resonpsible position than stenographer and who duties
usually include taking and transcribing dictation, dealing with the public by answering the
telephone, meeting callers and making appointments, and maintaining or filing records,
letter etc. A Secretary acts as an administrative assistant or junior executive.

Secara professional, ada sejumlah syarat seorang sekretaris yang baik yaitu :

Personality : Di antaranya sabar, tekun, disiplin, tidak cepat menyerah, berpenampilan baik, jujur, loyal, pandai berbicara, sopan dan bisa menjaga image perusahannya.


General Knowledge : Memiliki kemampuan memadai terhadap segala sesuatu perubahan dan perkembangan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan aktivitas organisasi.


Special knowledge : Memiliki pengetahuan yang berkaitan khusus dengan posisinya sebagai seorang sekretaris.


Skill and technic : di antaranya meliputi kemampuan mengetik, koresponednsi, stenografi (sekarang bukan syarat mutlak) dan kearsipan.


Practice : Kemampuan melaksanakan tugas seharu-hari seperti menerima telepon, menerima tamu, menyiapkan rapat, membuat agenda pimpinan dll.




Minggu, 21 Desember 2008

Cinta???

Apa sich cinta itu?? Gw bingung untuk menggambarkannya... Para ahli juga susah untuk mendefinisi apa itu cinta dan juga bagaimana
cinta yang tulus itu. Tapi ada yang berpendapat, kita mencintai orang
dengan tulus, ketika kita memberikan kesempatan kepada dia memilih yang
terbaik bagi dirinya sendiri.
Yupz, cinta agak susah untuk dibicarakan secara teoritis, tapi bisa kita
rasakan. Saat kita simpati, kagum kepada seseorang berarti telah ada
bibit cinta di hati kita. Apabila rasa nyaman berada di sampingnya dan
merasa rindu ketika jauh darinya dan sering menyebut-nyebut nama baik sedang sendiri ataupun waktu ngobrol sama teman-teman... 

Tapi terkadang kita bingung membedakan mana yang cinta monyet dan mana yang true love.... Oang terkadang salah menilai suatu kata 'love'... Cinta kadang bisa membuat hidup menderita, bahagia ataupun malah membuat suatu kehancuran....

Cinta bisa membuat hati seseorang menjadi sekeras batu... Membuat orang nekat untuk melakukan sesuatu, untuk mendapatkan cinta itu sendiri... Padahal orang sebenarnya hanya memandang cinta dari 1 sudut pandang saja... 

Hanya gara-gara cinta, bisa membuat persahabatan jadi hancur berkeping-keping bahkan yang paling parah membuat hubungan persaudaraan kacau.... Padahal cinta itu adalah sebuah kasih sayang, penuh dengan kedamaian... Tapi mengapa terkadang cinta bisa menajdi sebuah alat penghancur???

Bagaimana kita bisa mengartikan cinta itu sebenarnya????

Apa sich sebenarnya cinta itu???

Bagaimana kita bisa mengartikan kata dari sebuah cinta???